Langsung ke konten utama

Alur Pembuatan Program


Seorang programmer tidak melakukan pembuatan dan pengkodean program secara begitu saja, namun mengikuti perencanaan  dan metodologi yang terstruktur yang memisahkan proses suatu aplikasi menjadi beberapa bagian.

Berikut ini langkah – langkah sistematis  dasar dalam menyelesaikan permasalahan pemrograman :
1.  Mendefiniskan masalah
2.  Menganalisa dan membuat rumusan pemecahan masalah
3.  Desain Algoritma dan Representasi
4.  Pengkodean, Uji Coba dan pembuatan dokumentasi



Untuk memahami langkah dasar dalam pemecahan masalah dalam sebuah komputer mari kita mendefinisikan sebuah permasalahan yang akan diselesaikan langkah demi langkah sebagaimana metodologi pemecahan masalah yang akan dibahas selanjutnya. Masalah yang akan kita selesaikan akan didefinisikan pada bagian selanjutnya

1 Definisi Permasalahan
Seorang programmer umumnya mendapatkan tugas berdasarkan sebuah permasalahan. Sebelum sebuah program dapat terdesain dengan baik untuk menyelesaikan beberapa permasalahan, masalah – masalah yang terjadi harus dapat diketahui dan terdefinisi dengan baik untuk mendapatkan detail persyaratan input dan output.

Sebuah pendefinisan yang  jelas adalah sebagian dari penyelesaian masalah. Pemrograman komputer mempersyaratkan  untuk mendefiniskan program terlebih dahulu sebelum membuat suatu penyelesaian masalah.

Mari kita definisikan sebuah contoh permasalahan :  
”Buatlah sebuah program yang akan menampilkan berapa kali sebuah nama tampil pada sebuah daftar”


2  Analisa Permasalahan
Setelah sebuah permasalahan terdefinisi secara memadai, langkah paling ringkas dan efisien dalam penyelesaian harus dirumuskan.

Umumnya, langkah berikutnya meliputi  memecahkan masalah tersebut menjadi
beberapa bagian kecil dan ringkas.

Contoh masalah :
  Menampilkan jumlah kemunculan sebuah nama pada daftar  

Input Terhadap Program :
  Daftar Nama, Nama yang akan dicari

Output Dari Program :
  Jumlah kemunculan nama yang dicari


3 Desain Algoritma dan Representasi
Setelah kita mengetahui dengan baik dan  jelas mengenai permasalahan yang ingin diselesaikan, langkah selanjutnya yaitu membuat rumusan algoritma untuk menyelesaikan permasalahan. Dalam pemrograman komputer penyelesaian masalah didefinisikan dalam langkah demi langkah.

Algoritma adalah urutan langkah – langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis. Logis merupakan kunci dari  sebuah algoritma. Langkah – langkah dalam algoritma harus logis dan bernilai benar atau salah. 

Algoritma dapat diekpresikan dalam bahasa manusia, menggunakan presentasi grafik melalui sebuah FlowChart (diagram alir) ataupun melalui PseudoCode yang menjembatani antara bahasa manusia dengan bahasa pemrograman.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada bagian sebelumnya, bagaimanakah kita dapat memberikan solusi penyelesaian secara umum dalam sebuah alur yang dapat dengan mudah dimengerti?

Mengekspresikan cara penyelesaian melalui bahasa manusia :  
  1. Tentukan daftar nama
  2. Tentukan nama yang akan dicari, anggaplah ini merupakan sebuah kata kunci
  3. Bandingkan kata kunci terhadap setiap nama yang terdapat pada daftar
  4. Jika kata kunci tersebut sama dengan nama yang terdapat pada daftartambahkan nilai 1 pada hasil perhitungan
  5. Jika seluruh nama telah dibandingkan, tampilkan hasil perhitungan (output)
Mengekspresikan cara penyelesaian melalui FlowChart :

Mengekspresikan solusi melalui Pseudocode :


4 Pengkodean, Uji Coba dan Pembuatan Dokumentasi
Setelah membentuk algoritma, maka proses pengkodean dapat dimulai. Menggunakan algoritma sebagai pedoman, maka kode  program dapat ditulis sesuai bahasa pemrograman yang dipilih.

Setelah menyelesaikan seluruh kode program, langkah selanjutnya yaitu menguji program tersebut apakah telah berfungsi  sesuai tujuannya untuk memberikan suatu solusi untuk menyelesaikan suatu masalah. Bilamana terjadi kesalahan – kesalahan logika atas program, disebut juga sebagai bugs, maka kita perlu untuk mengkaji ulang rumusan / algoritma yang telah dibuat, kemudian memperbaiki  implementasi kode
program yang mungkin keliru. Proses ini disebut dengan debugging.

Terdapat dua tipe kesalahan  (errors) yang akan dihadapi seorang programmer. Yang pertama adalah compile-time error, dan yang kedua adalah runtime error.

Compile-time errors muncul jika terdapat kesalahan penulisan kode program. Compiler akan mendeteksi kesalahan yang terjadi sehingga kode tersebut tidak akan bisa dikompilasi.

Terlupakannya penulisan  semi-colon (;) pada akhir sebuah pernyataan program atau kesalahan ejaan pada beberapa perintah dapat disebut juga sebagai  compile – time error. 

Setelah membentuk algoritma, maka proses pengkodean dapat dimulai. Menggunakan algoritma sebagai pedoman, maka kode  program dapat ditulis sesuai bahasa pemrograman yang dipilih.

Setelah menyelesaikan seluruh kode program, langkah selanjutnya yaitu menguji program tersebut apakah telah berfungsi  sesuai tujuannya untuk memberikan suatu solusi untuk menyelesaikan suatu masalah. Bilamana terjadi kesalahan – kesalahan logika atas program, disebut juga sebagai bugs, maka kita perlu untuk mengkaji ulang rumusan / algoritma yang telah dibuat, kemudian memperbaiki  implementasi kode
program yang mungkin keliru. Proses ini disebut dengan debugging.

Terdapat dua tipe kesalahan  (errors) yang akan dihadapi seorang programmer. Yang pertama adalah compile-time error, dan yang kedua adalah runtime error.

Compile-time errors muncul jika terdapat kesalahan penulisan kode program. Compiler akan mendeteksi kesalahan yang terjadi sehingga kode tersebut tidak akan bisa dikompilasi.

Terlupakannya penulisan  semi-colon (;) pada akhir sebuah pernyataan program atau kesalahan ejaan pada beberapa perintah dapat disebut juga sebagai  compile – time error.

Compiler tidaklah sempurna sehingga tidak dapat mengidentifikasi seluruh kemungkinan kesalahan pada waktu kompilasi. Umumnya kesalahan yang terjadi adalah kesalahan logika seperti perulangan tak berakhir. Tipe kesalahan ini disebut dengan runtime error.

Sebagai contoh, penulisan kode pada program terlihat tanpa kesalahan, namun pada saat anda menelusuri struktur logika kode tersebut, bagian yang sama pada kode tereksekusi berulang – ulang tanpa akhir. Pada kasus tersebut  compiler tidak cukup cerdas untuk menangkap kesalahan tipe ini pada saat proses kompilasi. Sehingga saat program dijalankan, aplikasi atau bahkan keseluruhan komputer mengalami hang karena
mengalami proses perulangan yang tidak berakhir. Contoh lain dari  run-time errors adalah perhitungan atas nilai yang salah, kesalahan penetapan kondisi dan lain sebagainya.

Untuk memudahkan dalam memeriksa suatu kesalahan suatu program ataupun memahami jalannya program, kita juga perlu membuat suatu dokumentasi dari program yang dibuat. Dokumentasi tersebut berisi informasi mulai dari tujuan dan fungsi program, algoritma, serta cara penggunaannya.

Sumber : J.E.N.I-Intro 1-ver 1.1

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak merupakan suatu investigasi yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas dari produk atau layanan yang sedang diuji. Pengujian perangkat lunak juga memberikan pandangan mengenai perangkat lunak secara obyektif dan independen, yang bermanfaat dalam operasional bisnis untuk memahami tingkat risiko pada implementasinya. Teknik-teknik pengujian mencakup, namun tidak terbatas pada, proses mengeksekusi suatu bagian program atau keseluruhan aplikasi dengan tujuan untuk menemukan “ bug ” perangkat lunak. Bug merupakan suatu kesalahan desain pada suatu perangkat keras komputer atau perangkat lunak komputer yang menyebabkan peralatan atau program itu tidak berfungsi semestinya. Bug umumnya lebih umum dalam dunia perangkat lunak dibandingkan dengan perangkat keras. Pengujian perangkat lunak merupakan suatu tahapan penting dalam pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan dengan cara mengevaluasi konfigurasi perangkat lunak yang terdiri dari s...

Ruby on Rails - Sebuah Ringkasan

David Heinemeier Hansson menciptakan Ruby on Rails dengan prinsip Convention over Configuration, yaitu kerangka kerja yang meminimalkan kebutuhan konfigurasi rumit. Rails dirancang dengan konvensi bawaan yang kuat sehingga memudahkan pengembangan dan perubahan aplikasi. Rails bersifat open source dan dibangun dengan bahasa pemrograman Ruby, yang terkenal sederhana dan ekspresif. Rails memungkinkan pengembangan cepat, misalnya menambahkan resource baru melalui RESTful routes dan tampilan templated dengan mudah. Rails memiliki komunitas besar dan berpengalaman, sehingga solusi mudah ditemukan melalui Stack Overflow, GitHub issues, blog, tutorial, maupun buku. Dengan dukungan tersebut, masalah biasanya bisa cepat teratasi hanya dengan pencarian di Google. Rails Conventions Rails menggunakan pola MVC (Model-View-Controller) untuk mengatur arsitektur aplikasi. Model Berhubungan langsung dengan database melalui ActiveRecord ORM . ...