Langsung ke konten utama

Plagiarisme


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Plagiarisme adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat dan sebagainya dari orang lain yang menjadikannya seolah-olah karangan dan pendapat sendiri. (KBBI, 1997: 775)
Sedangkan plagiarisme di dalam Kamus Bahasa Inggris Oxford (Simpson 2002), yaitu suatu tindakan penyalahgunaan, pencurian, pemberitaan, pengekspresian, atau pengambilan hasil pemikiran seseorang, entah itu ide (dalam berbagai bidang), karya tulis, atau penemuan yang diatas namakan sebagai miliknya.
Jadi, plagiarisme adalah tindakan penyalahgunaan, pencuian/perampasan, penerbitan, pernyataan, atau menyatakan sebagai milik sendiri sebuah pikiran, ide, tulisan, atau ciptaan yang sebenarnya milik orang lain.

Faktor-faktor penyebab plagiarisme adalah :
1)   Adanya tekanan formal (biasanya didapat dari institusi formal yang menekankan perlunya mencapai prestasi dalam penerbitan artikel) maupun informal (biasanya didapat dari rasa ingin diakui oleh komunitas).
2)   Keterbatasan pengetahuan mengenai seberapa jauh seseorang dapat mengambil atau menyadur hasil penelitian/pemikiran orang lain, serta konsekuensi-konsekuensi yang timbul baik terhadap plagiator maupun orang-orang yang menjadi korbannya.
3)   Adanya kecenderungan akan sulitnya mempertahankan karya seseorang maupun sulitnya mengganjar pelaku plagiarisme karena kompleksitas dari sistem.
Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana, karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme akan mendapat hukuman berat, seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai Plagiator.
Sistem pendeteksi plagiarisme dapat dikembangkan untuk :
1)   Data teks, seperti essay, artikel, jurnal, penelitian dn sebagainya.
2)   Dokumen teks yang lebih terstruktur seperti bahasa pemrograman.
Beberapa tipe plagiarisme (Parvatti, 2005), yaitu :
1)   Word-forword plagiarism, adalah menyalin setiap kata secara langsung tanpa diubah sedikitpun.
2)   Plagiarism of authorship, adalah mengakui hasil karya orang lain sebagai hasil karya sendiri dengan mencantumkan nama sendiri menggantikan nama pengarang yang sebenarnya.
3)   Plagiarism of ideas, adalah mengakui hasil pemikiran atau ide orang lain.
Plagiarism of sources, jika seseorang penulis mengggunakan kutipan dari penulis lain tanpa mencantumkan sumbernya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak merupakan suatu investigasi yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas dari produk atau layanan yang sedang diuji. Pengujian perangkat lunak juga memberikan pandangan mengenai perangkat lunak secara obyektif dan independen, yang bermanfaat dalam operasional bisnis untuk memahami tingkat risiko pada implementasinya. Teknik-teknik pengujian mencakup, namun tidak terbatas pada, proses mengeksekusi suatu bagian program atau keseluruhan aplikasi dengan tujuan untuk menemukan “ bug ” perangkat lunak. Bug merupakan suatu kesalahan desain pada suatu perangkat keras komputer atau perangkat lunak komputer yang menyebabkan peralatan atau program itu tidak berfungsi semestinya. Bug umumnya lebih umum dalam dunia perangkat lunak dibandingkan dengan perangkat keras. Pengujian perangkat lunak merupakan suatu tahapan penting dalam pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan dengan cara mengevaluasi konfigurasi perangkat lunak yang terdiri dari s...

Alur Pembuatan Program

Seorang programmer tidak melakukan pembuatan dan pengkodean program secara begitu saja, namun mengikuti perencanaan  dan metodologi yang terstruktur yang memisahkan proses suatu aplikasi menjadi beberapa bagian. Berikut ini langkah – langkah sistematis  dasar dalam menyelesaikan permasalahan pemrograman : 1.  Mendefiniskan masalah 2.  Menganalisa dan membuat rumusan pemecahan masalah 3.  Desain Algoritma dan Representasi 4.  Pengkodean, Uji Coba dan pembuatan dokumentasi

Ruby on Rails - Sebuah Ringkasan

David Heinemeier Hansson menciptakan Ruby on Rails dengan prinsip Convention over Configuration, yaitu kerangka kerja yang meminimalkan kebutuhan konfigurasi rumit. Rails dirancang dengan konvensi bawaan yang kuat sehingga memudahkan pengembangan dan perubahan aplikasi. Rails bersifat open source dan dibangun dengan bahasa pemrograman Ruby, yang terkenal sederhana dan ekspresif. Rails memungkinkan pengembangan cepat, misalnya menambahkan resource baru melalui RESTful routes dan tampilan templated dengan mudah. Rails memiliki komunitas besar dan berpengalaman, sehingga solusi mudah ditemukan melalui Stack Overflow, GitHub issues, blog, tutorial, maupun buku. Dengan dukungan tersebut, masalah biasanya bisa cepat teratasi hanya dengan pencarian di Google. Rails Conventions Rails menggunakan pola MVC (Model-View-Controller) untuk mengatur arsitektur aplikasi. Model Berhubungan langsung dengan database melalui ActiveRecord ORM . ...